
menyelimut kalbu
mencari , menerawang kedalaman
semenderu
pencarian akan sebuah angan
akan sesuatu
yang terasakan
menusuk,telisik,ke kedalaman
rasa, asa...perasa



sps
+++
Oleh Taufiq Ismail

New, Sesederhana mengurai sebuah topik, mapping bisa jadi sarana untukmemahami dan mendalami suatu masalah. Cara ini diajarkan oleh seorang dosen dalam mengertikan topik-topik yang ia kuliahkan. Menarik, sambil membaca, jika sulit ya dilakukan berulang-ulang, sediakan kertas bekas danmelakukan coretan-coretan. Penting disini mengenal key word, lalu membuatnya menjadi rangkaian diagram. Baca lagi,pahami, dan buka diagramnya, edit. Wola, bahkan permsalahan tentang bagaimana ethanol memberikan efek kerusakan, di hepar misalnya, bisa dijelaskan. Mengasyikan, apalagi jika sudah menguasai caranya, dijamin keasyikan membuat diagramnya dipower point, akan lebih lengkap jika menggunakan menu-menu oke yang sudah disiapkan power point.
Oh ya.... di dalam sapanya, teman tadi memberikan saran tentang tidak adanya foto saya, padahal sebenarnya sudah ada (dalam bentuk perwakilan dari gen yang sama) , foto hitam putih berjudul sederhana memandang, yang selalu tampildisudut kiri atas. Tapi betul juga,wajah perlu dikenal pula. Permintaan sederhana kenapa tidak dipenuhi ? Tapi dari pada mengganggu halaman ini, akhirnya foto tidak akan tampil terus, tapi diposting saja lewat sapa berikut, sehingga tidak perlu tampil terus. Mencari sesuatu yang akan ditampilkan ternyata tidak sesederhana rencana, yang terbaik pasti dipilih, karena tidak foto genic, akhirnya semakin rumit. Ketemu foto lumayan, berdua istri tercinta yang diambil tahun 2005an saat pernikahan adik sepupu.

Sepertinya sih exiting, seperti ada impuls dan mengelitik neuron untuk membuat logo angkatan, 20 tahun, tak terasa, seperti kembali ke saat begadang semalaman bikin sweater angkatan (waktu itu lagimusim bikin jaket orsweater kelompok) , nungu deg-degan takut gagal. Tapi sweater bertuliskan 'keep smiling' ternyata antusias disambut teman seangkatan. Sambil buat logosederhana pikiran bercabang, dimana sweater itu sekarang?
Kisruh berbagai elemen, perbedaan pandang yang menyeret penyertaan jutaan pendukung, bisa jadi diawali dengan cara pandang yang tidak runut, cenderung rumit, serta amat sering terjebak memasukan komponen yang tidak teramat perlu.
Kita perlu me-reposisi lagi bagaimana cara memandang suatu masalah untuk suatu pemecahan. Sederhana memandang merupakan kata kunci, dan saya ingin mencari itu (lagi). Ingatkah kita ketika kecil dulu yang selalu bisa dengan cepat melupakan kesalahan teman kita, sesederhana pula saat melupakan janji-janji orang tua yang tak terlaksana tanpa dendam dan tuntutan tajam. Pasti kita bisa mengulanginya, saat kini, usia berapapun kita, sebesar masalah apapun yang ada.