17 Agustus 2008

Hari kemerdekaan



Dalam 63 tahun, terhitung sejak our founding father memaklumatkan kemerdekaan Indonesia yang diselengarakan dengan cara seksama dan waktu sesingkat singkatnya. Pada masa dimana tiada bangsa lain menekan kita dengan senjata, saat dima kebebsan ekspresi bebas bergema asal ada ijin pemerintah berkuasa, keadaan dimana kita bebas menjual dan membeli apa saja denagn negara lain. Tetaplah ada asa, saat anak2 kita siap menjadi penerus, telah bisa membeda mana merah dan mana putih, serta yang mana kombinasi keduanya adalah bendera, lambang negara yang kan selalu dibela. Dan saat bendera itu dikibarkan oleh mereka, anak2 kita, bangga dan yakin kita. Nak tetaplah jaya negara kita, bersatulah penduduknya, berjuanglah selalu demi merah putih kita.

_opini

Kisruh berbagai elemen, perbedaan pandang yang menyeret penyertaan jutaan pendukung, bisa jadi diawali dengan cara pandang yang tidak runut, cenderung rumit, serta amat sering terjebak memasukan komponen yang tidak teramat perlu.
Kita perlu me-reposisi lagi bagaimana cara memandang suatu masalah untuk suatu pemecahan. Sederhana memandang merupakan kata kunci, dan saya ingin mencari itu (lagi). Ingatkah kita ketika kecil dulu yang selalu bisa dengan cepat melupakan kesalahan teman kita, sesederhana pula saat melupakan janji-janji orang tua yang tak terlaksana tanpa dendam dan tuntutan tajam. Pasti kita bisa mengulanginya, saat kini, usia berapapun kita, sebesar masalah apapun yang ada.